Rabu, 15 Februari 2012

Berbagi Sajadah

MEMBAGI SAJADAH

Pernahkah anda membagi sajadah untuk teman jamaah disisi anda?
Ataukah sajadah anda hanya khusus buat anda seorang?
Sukarman, seorang tukang becak yang biasa mangkal di depan stasiun KA, tergopoh-gopoh menuju masjid. Muadzin belum selesai adzan, ia berwudlu dan dengan sigap menuju pojok depan, shof favoritnya. Tampak pula datang orang kantoran berbaju masuk duduk dan kemudian berdiri sewaktu iqamat telah dikumandangkan. Ia menggelar sajadah miliknya berbagi tempat sujud dengan tukang becak, ia pun tersenyum pada sukarman.
Di suatu malam hendak pulang, sukarman dikejutkan oleh riuh ramai kerumunan masya di pinggir jalan. Setelah mendekat ia pun turun dari becaknya dan masuk pada kerumunan tsb.
"Iya.. Ini tabrak lari." kata seorang warga.
Ia teliti korban tsb, kaki dan tubuhnya berlumuran darah. Ia pandang mukanya, "Masya allah, bukankah ini orang yang berbagi sajadah denganku tempo hari itu." gumam sukarman.
"Sampean kenal orang ini Cak?" tanya seorang warga.
"iYo.. Iki kancaku." sahut sukarman.
Dengan cepat ia bopong tubuh itu ke becaknya. Segera ia kayuh becak dengan kecepatan maksimal. Sementara warga dan polisi mengamankan motor yang luluh lantah.
"Bapak keluarganya?" tanya penjaga UGD. "Mohon tanda tangan disertai nama asli."
Sukarman pun hanya nurut untuk tera tanda tangan. Pandangannya begitu sayu menatap korban yang baru saja ia tolong. Muka hingga kakinya penuh perban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar